Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 28 Desember 2018

Semarak Sajak: Ke Kauku, Burung dalam Sangkar, Serpihan Impian Semalam, Dalam Dalammu, Takdir, dan 20 September



KE KAUKU


Saat engkau tersenyum
Kuseperti melihat buah nan ranum
Terkagum-kagum

Lagu merdu di hati mengalun
Menyejuk hingga ubun-ubun
Berayun-ayun

Sesungguhnya kumau
Dapatlah engkau seperti itu
Sepanjang waktu!



Cikajang, 16 Juli 2011



BURUNG DALAM SANGKAR

Bersiul sendiri di balik jeruji
Sedang mata hinggap di rimbun pohon
Memandang padi menguning
Senyum gadis di pesta panen
Dihias kupu-kupu atas sanggulnya
Dan anak-anak berlarian di pematang

Siulan makin meninggi
Menyayat-nyayat hati
Danau di matanya menggenang
Mengalirkan sungai-sungai
Menjadi jeram antara jurang kesepian

Di arena kontes orang-orang memujanya
Berdecak kagum mematok harga
Tiada tahu pada duka
Burung dalam sangkar nan papa

Kepak sayapnya kaku
Kuku-kukunya tak setajam dulu

Meski hidup dimanja
Makan dan minum istimewa
Sangkar bak istana raja
Tapi baginya adalah penjara

Burung dalam sangkar
Kesenangan semu
Kesenangan jemu
Kesenangan kelabu


Cikajang, 16 November 2011



SERPIHAN IMPIAN SEMALAM

Jalan ini masih seperti dulu
Berkelok-kelok berbunga rindu
Pohon dan daun-daun ditiup sang bayu
Sedang waktu terus berlalu dalam bisu

Kenangan yang kuyu
Terlukis di kelopak bunga nan layu
Dan kau masih juga begitu
Sedang langit kian membiru

Sejenak menghitam bayangmu
Tecermin pada dinding kalbu
Jemarimu lembut menyentuhku
Tiada sadar, kukecup dalam syahdu!

Cikajang, 17 September 2011



DALAM DALAMMU

Dalam dalammu ada kekurangan
Dalam kekurangan ada kelebihan
Dalam kelebihan ada keistimewaan
Dalam keistimewaan ada cinta, kasih sayang, dan kesetiaan
Dalam semua itu serta karena semua itu kita selalu mampu ‘tuk bertahan!


Cikajang, 18 September 2011 


TAKDIR

Inilah takdir
Tiada bisa dipungkir
Mesti diterima hingga akhir

Meski rasa kadang berdesir
Menelusur jiwa, lembut menyisir
Memuncakkan tanya nan kabir

Jika terbit pikir
Mengapa hidup penuh ukir
Dengan pola yang tak kita taksir?

Maklum, namun janganlah tergelincir
Karena hidup ibarat kincir
Berputar di arus air

Kadang polos, kadang kelir
Kadang manis, kadang getir
Kadang wangi, kadang anyir

Hmm ..., tiada baik menyingkir
Sebab takdir
Takkan dapat diblokir!


Cikajang, 20 September 2011




20 SEPTEMBER

Percikan 11 tahun pernikahan

Surya sumringah
Atas Cikuray nan cerah

Jalanan meriah
Gempita suka tercurah

Berduyun orang, tangan bersembah
Silih berganti restu bertambah

Sejoli merenda kisah
Dalam cinta mendesah

Arungi samudera ombak dipecah
Pulau impian hendak dijamah

Sungguh tiada mudah
Ada saja keluh-kesah

Angin resah
Hujan basah

Badai amarah
Karang berbongkah

Takkan surut jiwa gagah
Mencampak derita gelisah

Melaju tak mau kalah
Melaju pantang menyerah

Dan selaksa cita pun merekah
Terhirup sukma bermadah

Beralun doa dalam pasrah
Bersandar diri pada Allah



Cikajang, 20 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This blog contains things related to education and learning. More specifically, it is closely related to Indonesian Language and Literature. You can also participate in appreciating this blog, at least by reading it, taking lessons in it, or making comments. Hopefully it will be useful for enriching insight, loving Indonesian language and literature, and advancing education in Indonesia.

Biasakan berkomentar setelah membuka atau membaca materi di blog ini. Terima kasih.

Antologi Puisi

Ironing the United States (2)

Sumber gambar: https://www.kaskus.co.id/thread/594c4961529a45e3218b4567/wanita-patung-liberty-ternyata-muslimah/ Baren ...