BARA
Dulu, dulu sekali
ada bara kecil di seberang kali
bersinar, berbinar
aku yang kedinginan, lari memburunya … penuh harap
kutiup, kuhangatkan tubuhku di dekatnya … hangat menyengat
meski tersendat
ah, nikmat, bara yang memikat.
Lalu, ada sebuah seruan
jauh, jauh sekali dan tak boleh kubiarkan menyerak dan hilang
sebab, semua itu adalah suatu kesempatan
untuk lebih menghidupkan bara, untuk menghangatkanku,
dan aku pun tinggalkan bara penuh percaya.
Kemarin, kucari bara
ah, sayang, tak kutemukan
rupanya angin usil tergoda meniupnya
dan ini pun baru aku tahu, baru, baru sekali
ah, sayang, sayang, sayang, ….
Barusan, kutemukan lagi bara itu
tapi, ah, tidak bersinar, tidak berbinar
angin usil itu tak kudapatkan
andai?
Sekarang, bara itu padam dan basah
tapi,
rasa dirasa masih bisa
bukan hanya bara kecil … menyala!
andai?
Bandarlampung,
30 Maret 1991
Gambar: Mahasiswa FKIP Bahasa dan Seni D3 Angkatan '89 Universitas Lampung saat berwisata di Air Terjun Gedong Tataan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This blog contains things related to education and learning. More specifically, it is closely related to Indonesian Language and Literature. You can also participate in appreciating this blog, at least by reading it, taking lessons in it, or making comments. Hopefully it will be useful for enriching insight, loving Indonesian language and literature, and advancing education in Indonesia.
Biasakan berkomentar setelah membuka atau membaca materi di blog ini. Terima kasih.