DALAM MENULIS KREATIF PUISI
oleh
BAREN BARNABAS
Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 2 Cikajang Garut
Banyak cara untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan melalui tulisan. Salah satunya adalah melalui puisi. Cara ini banyak
diminati karena memiliki kelebihan dan keasyikan tersendiri. Pengetahuan,
gagasan, pendapat, pesan, saran, pengalaman, peristiwa, serta permasalahan
lainnya dapat disampaikan melalui puisi
(Tim, TT: 86).
Hal seperti itu tidaklah mengherankan karena
dengan puisi itu selain memberikan kenikmatan seni, juga memperkaya kehidupan
batin, menghaluskan budi, bahkan juga sering membangkitkan semangat hidup yang
menyala, dan mempertinggi rasa ketuhanan dan keimanan (Pradopo, 2007: vi).
Dengan bahasa yang simbolis, konotatif, dan padat, semua gagasan, inspirasi,
pengetahuan serta hal lain dapat diungkapkan dengan singkat, padat, menarik,
serta bermanfaat bagi pembaca.
Agar siswa dapat
menciptakan teks sastra dengan baik, dalam hal ini penciptaan puisi, perlu
suasana dan lingkungan yang mendukung serta dapat memberi inspirasi kepada
mereka. Untuk keperluan tersebut, guru memodifikasi lingkungan belajar dengan
cara mengajak siswa belajar di luar kelas, yaitu ke suatu tempat yang ada di
lingkungan sekolah yang memungkinkan siswa terinspirasi untuk menulis kreatif
puisi.
Di
dalam mencipta karya sastra, yang mesti diperhatikan adalah faktor persoalan
yang diungkapkan, faktor keindahan dalam pengungkapannya, serta faktor bahasa
atau kata yang harus selaras dan harmonis dalam menyusunnya. Dengan kata lain,
karya sastra itu sebagai kreasi seni yang mengandung nilai luhur, karya sastra
sebagai kreasi seni dari luapan batin pengarang yang bersifat individual, dan
karya sastra sebagai kreasi seni yang kompleks.
Untuk
keperluan tersebut, guru mengajak siswa belajar di luar lingkungan sekolah. PBM dilaksanakan di sebuah bukit yang dipilih
berdasarkan hasil survey dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, serta
kesesuaian tempat dengan tujuan pembelajaran.
Bukit
yang dimaksud memiliki karakteristik yang menakjubkan. Sebuah bukit kebun teh
yang hijau dengan hamparan rumput yang hijau pula. Di permukaannya tumbuh aneka
pohon besar yang rindang serta bercabang-cabang. Cabang-cabangnya itu seperti
sengaja merentang dan hendak menjangkau cabang-cabang pohon lainnya. Dari atas
bukit ini terlihat juga hamparan perkebunan teh Giriawas, bukit-bukit daerah
Cikembar, Ciharus, dan Ngamplang, Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, hamparan
ladang pertanian, perumahan penduduk, serta jalan-jalan desa dan kampung. Tepat
di bagian bawah bukit itu terdapat beberapa kolam yang airnya tenang serta
jernih, memantulkan bayangan benda-benda yang ada di atasnya. Udara yang begitu
sejuk di sekeliling bukit itu laksana air
conditioner yang sengaja disediakan oleh alam untuk orang-orang yang
berkunjung ke sana. Berdasarkan pengalaman, tempat seperti ini akan
memungkinkan siswa terinspirasi untuk menulis kreatif puisi. Dengan mendayagunakan
bukit ini sebagai sumber belajar, diharapkan ruang gerak siswa menjadi bebas,
konsentrasi belajar menjadi terfokus karena suasana lebih tenang, serta
kejenuhan belajar menjadi teratasi karena lingkungan belajar yang baru, segar,
aman, nyaman, dan menyenangkan.
Sesampai
di puncak bukit, siswa dipersilakan untuk duduk membentuk formasi setengah
lingkaran di tempat yang teduh. Sementara itu, guru mengambil tempat dan berdiri
di tengah-tengah lingkaran. PBM pun dimulai dengan diperdengarkannya alunan sebuah
lagu yang ada hubungannya dengan alam, yaitu ”Membakar Matahari” karya Ebiet G.
Ade. Selanjutnya, siswa dan guru bertanya jawab tentang puisi. Langkah
berikutnya adalah mencermati dan mendiskusikan contoh-contoh puisi yang telah
disiapkan kemudian mengidentifikasi ciri-cirinya dalam LK secara berkelompok. Pengerjaan
LK dilengkapi dengan penyimpulan ciri-ciri puisi setelah para siswa mencermati
persamaan antara lagu yang diperdengarkan dengan contoh-contoh puisi yang
dibaca. Selama kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung, guru berkeliling ke
setiap kelompok sambil memberikan arahan dan bimbingan.
Selanjutnya,
para siswa disarankan dan diberi kebebasan untuk mencari lokasi di areal bukit yang
menurut mereka paling nyaman dan cocok untuk menulis kreatif puisi. Tema puisi
disesuaikan dengan kompetensi dasar, yaitu menulis puisi berkenaan dengan
keindahan alam. Langkah berikutnya, guru mengamati jalannya kegiatan mencipta
puisi sambil membantu dan melayani siswa yang masih mengalami kesulitan. Sesuai
dengan kesepakatan, setelah 30 menit berlalu para siswa diminta untuk menyunting
puisi yang telah diciptakannya sebelum dikumpulkan untuk diperiksa dan
dievaluasi oleh guru.
Saat
PBM menulis kreatif puisi ini berlangsung, guru melakukan penilaian proses yang
mencakup: (1) Perhatian siswa ketika menerima penjelasan; (2) Kesungguhan
menulis kreatif puisi; (3) Ketepatan waktu pengerjaan tugas; (4) Kemandirian
siswa dalam menulis kreatif puisi; dan (5) Pemeriksaan tugas secara mandiri
sebelum diserahkan. Sedangkan penilaian hasil mencakup: (1) Tema dan isi puisi;
(2) Diksi; (3) Majas; (4) Rima; dan (5) Kesatuan makna puisi.
Pada akhir kegiatan, dari
hasil pengamatan ketika para siswa menulis puisi, guru mempersilakan salah
seorang siswa (yang terbaik hasil karyanya) untuk membacakan puisi yang
berhasil diciptakannya. Sementara itu, siswa yang lainnya duduk menyimak
seperti di awal PBM. Para siswa kemudian menyimpulkan hal-hal penting dalam
penciptaan puisi dan guru memberi penguatan-penguatan berdasarkan kesimpulan
siswa. Pembelajaran pun selesai, guru mengajak para siswa untuk kembali ke
sekolah.
Beberapa manfaat
dari kegiatan yang dilakukan di atas, terutama untuk siswa, antara lain adalah
memberikan semangat baru untuk mengikuti PBM bahasa Indonesia, memberikan
kemudahan mendapat inspirasi ketika menulis kreatif puisi, meningkatkan
pemahaman dan kemampuan dalam menulis kreatif puisi, serta merasa senang setiap
mengikuti PBM bahasa Indonesia. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This blog contains things related to education and learning. More specifically, it is closely related to Indonesian Language and Literature. You can also participate in appreciating this blog, at least by reading it, taking lessons in it, or making comments. Hopefully it will be useful for enriching insight, loving Indonesian language and literature, and advancing education in Indonesia.
Biasakan berkomentar setelah membuka atau membaca materi di blog ini. Terima kasih.