Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Rabu, 31 Maret 2021


Baren Barnabas: 
 
DONGENG BUATMU 
 

Sebuah biji tumbuh

jadi kecambah

meninggi tubuh

daun bertambah

 

O, pohon nan rimbun

kau dan aku tertegun

saling lihat dan tersenyum

terkagum-kagum

 

Di bawah rindangnya

kita berteduh

antara sejuknya

keringlah peluh

 

Di puncak pohon

burung bersarang

seraya memohon

hidupnya ‘kan tenang

 

Saat raja siang datang

kawanan kalong bertandang

bergelantungan pada cabang

melepas lelah usai berjuang

 

Beberapa langkah ke lembah

mata air terpancar berlimpah

jadi selokan, jadi sungai

sumber hidup nan permai

 

Ikan berlomba dari hulu

dalam jernih air mengalir

mengalun menghilir

muara cita dituju

 

Sebuah biji hanyut

terdampar di tengah delta

ketika sungai surut

tumbuh setelah sekian lama

 

Kalong yang menebar biji itu

bermimpi dalam tidurnya

kelak buyut-piutnya

bermain di pohon itu

 

Dan rimbun daun bertambah lagi

dan burung-burung riuh bernyanyi

dan mata air terpancar kembali

dan ikan-ikan asyik menari

 

Angin mendesau, air tak kenal kemarau...

Burung berkicau, ikan bersenda gurau....

 

Di bawah rimbunnya, lirih kau berkata,

“Sungguh dunia ini indah

jika harmonis antarmakhluknya,

hidup secara alamiah...”

 

“Mereka bebas hidup

juga tentukan pilihan

semangat tak pernah redup

berjuang demi kebahagiaan...”

 

“Satu tak mengganggu lainnya

selama masih bisa, tetap bersama  

alam yang merdeka lindungi mereka

hak asasi penghuni semesta”

 

Aku mengangguk, tersenyum padamu

sejuk tereguk, kucium keningmu

 

Garut, 30 Maret 2021


Baren Barnabas:

JALAN KITA

 

Liku jalan ini mesti kita lalui

licin, terjal, penuh onak dan duri

entah berapa jauh lagi

sampai di puncak nanti

 

Episode rupa warna

jadi nuansa yang merona

di wajah-wajah kita

cerah-kusam, ceria-nestapa

 

Berkali-kali terdera

berkali-kali tertempa

berkali-kali tersiksa

tapi, baja cinta kita

 

ibarat nyala api sekam

sepintas lalu bagai tenggelam

nyala bara terpendam dalam

rindu dendam matang terperam

 

Mengalun asapnya

meliuk gemulai ke udara

namun angin meniupnya

porandalah seluruhnya

 

Semua orang mengira

telah usai segalanya

hanya abu yang tersisa

padahal bara tetap ada

 

Dan kita sama merasa

di hati bara selalu menyala

dipancarkan sorot mata

terangi jiwa gulita

 

Liku jalan ini mesti kita lalui

licin, terjal, penuh onak dan duri

entah berapa jauh lagi

sampai di puncak nanti

 

                Garut, 20 Maret 2021



Antologi Puisi

Ironing the United States (2)

Sumber gambar: https://www.kaskus.co.id/thread/594c4961529a45e3218b4567/wanita-patung-liberty-ternyata-muslimah/ Baren ...