Baren Barnabas:
JALAN KITA
Liku jalan ini mesti kita lalui
licin, terjal, penuh onak dan duri
entah berapa jauh lagi
sampai di puncak nanti
Episode rupa warna
jadi nuansa yang merona
di wajah-wajah kita
cerah-kusam, ceria-nestapa
Berkali-kali terdera
berkali-kali tertempa
berkali-kali tersiksa
tapi, baja cinta kita
ibarat nyala api sekam
sepintas lalu bagai tenggelam
nyala bara terpendam dalam
rindu dendam matang terperam
Mengalun asapnya
meliuk gemulai ke udara
namun angin meniupnya
porandalah seluruhnya
Semua orang mengira
telah usai segalanya
hanya abu yang tersisa
padahal bara tetap ada
Dan kita sama merasa
di hati bara selalu menyala
dipancarkan sorot mata
terangi jiwa gulita
Liku jalan ini mesti kita lalui
licin, terjal, penuh onak dan duri
entah berapa jauh lagi
sampai di puncak nanti
Garut, 20 Maret 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
This blog contains things related to education and learning. More specifically, it is closely related to Indonesian Language and Literature. You can also participate in appreciating this blog, at least by reading it, taking lessons in it, or making comments. Hopefully it will be useful for enriching insight, loving Indonesian language and literature, and advancing education in Indonesia.
Biasakan berkomentar setelah membuka atau membaca materi di blog ini. Terima kasih.